Sunday 12 June 2011

Ambillah Gaya Hidup Yang Sederhana



Seseketika dalam mengharungi perjuangan ini , alangkah kita duduk sejenak untuk menganalisa atau bermuhasabah diri . Memandang jauh ke dalam jiwa dengan menyelaminya secara jujur dan telus terhadap diri sendiri . Lalu kita ajukan pada diri satu soalan , benarkah kita berjuang ?

Berjuang yang dimaksudkan di sini ialah bekerja gigih dengan segala upaya dan daya malah mengambil segala ruang dan peluang untuk menjulang kalimah Allah swt sehingga ia mengatasi ideologi ciptaan manusia , meskipun terpaksa berhadapan dengan tribulasi dan implikasi yang mengancam kepentingan diri .

Atas alasan dan tujuan tersebut , kita menyertai jamaah Islam ini bagi memastikan aspirasi perjuangan suci itu dapat kita laksanakan secara lebih berkesan . Persoalannya , benarkah kita berjuang ?

Benarkah kita berjuang ? , kalau hanya mengisi borang dan mendaftar diri sebagai anggota jamaah Islam tetapi gagal untuk komited [ iltizam ] dengan segala aktiviti amal jamaei yang dianjurkan oleh jamaah . Kita hanya mampu mentarbiyah tetapi tidak boleh ditarbiyah . Mampu mengarah tetapi tidak boleh diarah . Mampu menegur tetapi tidak boleh ditegur .

Benarkah kita berjuang ? , dengan hanya semata - mata kerap menghadhiri ceramah - ceramah umum tetapi liat untuk hadir dan menekuni program - program khusus seperti usrah , liqa fikri , tamrin , mukhayyam dan pelbagai aktiviti spiritual seperti qiamulail , al mathurat dan zikrullah . Program ceramah dilihat lebih penting sebab kita dapat publisiti sedang usrah ni hanya dihadhiri oleh 10 orang , tidak glamour langsung !

Benarkah kita berjuang ? , apabila kita selalu sahaja gagal melaksanakan amanah dan tanggungjawab yang telah digalaskan ke atas pundak kita sebagai pimpinan jamaah walau dimana peringkat posisi kepimpinan kita . Mesyuarat sering tidak hadhir dan kalau pun hadhir hanya dengan kepala kosong . Lebih malang , ada mesyuarat dalam mesyuarat dan ada mesyuarat selepas mesyuarat .

Benarkah kita berjuang ? , sedang banyak masa kita habiskan untuk bersahaja dan mengelamun dalam mengimpi kemenangan . Hanya pandai mengomel dan mengkritik kesalahan anggota jamaah yang lain tetapi kita sendiri hanya mampu berdiri di tepian gelanggang . Kerja kita tidak beres tetapi nak ambil kerja orang lain . Kalut tidak bertempat .

Benarkah kita berjuang ? , seringkali kita mengabaikan hak ukhuwwah atau persaudaraan Islam sesama anggota . Cepat berburuk sangka malah sedikit berbeza pendapat kita terus menyerang pemikiran dan peribadinya seolah - seolah ia adalah musuh tradisi perjuangan kita . Kita rasa hanya kita sahaja yang hebat , berilmu dan berpengalaman . Pintar berhujjah dan berdebat . Kita pandang sahabat pun hanya dengan sebelah mata , penuh rasa benci . Senyum dan bersalam hanya untuk bermuka - muka .

Benarkah kita berjuang ? , suka sangat kita dedahkan rahsia jamaah . Setiap bilah dan patah perkataan yang dibincang dalam mesyuarat kita tulis dalam blog atau web site . Kita jadikan ia bahan sensasi untuk melariskan web site kita jua dengan harapan orang kata kita berani menegakkan kebenaran dan berani melampirkan fakta . Hanya kita yang mahu mempertahankan Islam dan jamaahnya sedang orang lain adalah pengkhianat yang perlu ditumpaskan .

Benarkah kita berjuang ? , kerana wawasan dan sesuatu gagasan pemikiran itu dilahirkan oleh pemimpin atau anggota jamaah yang kita tidak suka , maka kita tolak mentah - mentah . Lebih malang kita kasar dalam menolak dan kita lancang dalam berbicara . Langsung kita tidak hiraukan adab ikhtilaf sebaliknya apa yang kita inginkan ialah bagaimana kita nak menang dan pandangan kita yang diterima pakai .

Benarkah kita berjuang ? , kita sanggup mencantas sahabat seperjuangan dengan cara yang tidak bermoral agar dia jatuh dan kita yang naik jadi pemimpin . Kita melobi habis kawasan dan negeri bagi memastikan kita atau calun pemimpin yang kita suka mencapai kemenangan . Soal mampu atau tidak , soleh atau tidak bukan lagi menjadi ukuran . Ukuran tepat ialah dia mesti dari team kita .

Benarkah kita berjuang ? , wala' atau taat setia kita telah berbelah bahagi , bukan lagi kepada pimpinan jamaah tetapi di sana ada individu berpengaruh dan ia berada di luar jamaah yang sangat kita kagum karektornya . Sedang pimpinan kita sendiri dilihat kolot dan tidak hebat . Kita tidak berdiri teguh di belakang pimpinan kita sebaliknya kita teguh berdiri dan menyokong pemimpin dari luar jamaah kita sendiri .

Benarkah kita berjuang ? , hubungan kita hanya terhad kepada golongan dan team kita . Dakwah kita tidak melebar kepada semua golongan termasuklah non muslim . Kita hanya hebat dalam gelanggang kita sendiri . Kita orang PAS ceramah pasal PAS dalam markas PAS kepada orang PAS , habis tu bila Islam ni nak lePAS ?

Benarkah kita berjuang ? , peribadi kita tidak melambangkan inspirasi perjuangan . Kita malu sipu nak jelaskan dasar perjuangan kerana keterlaluan mahu menjaga hati . Suara Islam mahu diliberalkan atas alasan orang belum memahami Islam . Penampilan diri juga dinuetralkan agar tidak dianggap fundamental .

Benarkah kita berjuang ? , kita banyak ketawa dan hidup dalam kemewahan . Kita tidak mampu menyelami kesusahan dan kepayahan yang dihadapi oleh para murabitun jamaah yang ikhlas berjuang , jauh sekali untuk rakyat yang terhimpit . Gaya hidup hampir menyerupai musuh malah meluka perasaan anggota jamaah sendiri .

Benarkah kita berjuang ? , ibadah kita kurang . Hubungan kita dengan Allah swt jauh . Gagal solat berjamaah dan membaca al quran pada kekerapan yang lebih berbanding orang awam . Kehalusan budi dan ketulusan hati tidak kita dimiliki . Ucapan kita menampakkan kesombongan dan tindakan kita tidak berhemah . Suka pandang rendah pada orang lain jauh sekali mahu menghormati mereka .

Benarkah kita berjuang ? , kadang - kadang kita pun keliru mengenai konsep kepimpinan jamaah kita sendiri . Kita sebut kepimpinan ulama' tetapi kita tidak beradab dengan ulama' . maki hamun ulama' dan menista mereka menjadi kalimah yang meniti di bibir kita tanpa rasa bersalah apalagi berdosa .

Benarkah kita berjuang ? , kerana kita pun tidak jelas matlamat dan hala tuju perjuangan . jamaah kita ni gerakan Islam ke ? atau parti politik semata ? Slogan perjuangan pun gagal kita hayati . Matlamat kita , dustur kita , landasan kita , ikutan kita , cita - cita kita tidak mendarah daging dalam diri kita . malang , sering kita ni cakap lain tetapi tindakan kita lain pula .

Benarkah kita berjuang ? , banyak sungguh dosa kita . Makin berjuang makin tambah dosa . Dosa mengumpat , dosa mengutuk , dosa salah sangka , dosa mencantas , dosa memfitnah , dosa menipu , dosa tidak taat kepada pimpinan , dosa tidak tunai amanah perjuangan , dosa dedah rahsia jamaah , dosa khianat kepada sahabat seperjuangan , dosa hipokrit , dosa melukakan hati anggota jamaah , dosa dedahkan aib pimpinan dan anggota jamaah , dosa mata , dosa tangan , dosa kaki , dosa telinga , dosa mulut , dosa hati , dosa otak , dosa .... , dosa .... , dosa .....dan dosa .....

Ya Allah ! benarkah kita ni berjuang ? atau kita selama ini hanya bermain dan menambah beban dosa dalam perjuangan buat diri kita sendiri .

hayya bina nu'min saah ! ayuh kita kita bersimpuh seketika untuk kita merenung [ introspection ] jauh ke dalam jiwa kita . Terlebih dulu kita buangkan segala alasan membela diri , sikap menyalahkan orang lain dan rasa diri dipihak benar . Sebaliknya cari alasan untuk menyalahkan diri agar kita insaf , jangan bela diri supaya dirasa diri kita juga perlu dihukum dan kumpulkan rasa bersalah itu atas diri kita sendiri agar kita tidak angkuh untuk mengakui kesilapan sendiri .

Sahabat ku semua , marilah kita bermuhasabah agar kita dekat dengan Allah swt dan kita segera diberikan nusrahNya . Insyaallah , muhasabah ini akan memulihkan hubungan kita yang retak , perjuangan kita yang tergugat , dan kedudukan kita yang kian jauh dari Allah swt .

Masih banyak item untuk dipersoalkan pada diri kita dengan mulakan pertanyaan benarkah kita berjuang ? semoga kita diridhai oleh Allah swt .

Selamat berjuang sahabat ku !

1. Sebaik - baik perkara ialah pertengahannya [ sederhana ]
خير الأمور أوسطها.
Tidak melampau [ ifrat ] dan tidak terlalu bermudah - mudah . [ tafrit ] .

2. Sederhana adalah lambang keutuhan dan kemuliaan peribadi . Pemimpin yang hidup dalam kesederhanaan adalah pemimpin yang berjiwa besar justeru ia tidak dipengaruhi oleh nafsu tamak dan gelojoh .

3. Pemimpin yang mengambil gaya dan cara hidup secara sederhana juga merupakan pemimpin yang hebat justeru ia tidak terpedaya dengan bujukan nafsu dan syaithan untuk bermudah - mudah atau meringan - ringankan amanah dan tanggungjawab sebagai seorang hamba terhadap tuhannya .

4. Kini rata - rata pemimpin PAS menang pilihanraya menjadi wakil rakyat samaada diperingkat DUN atau parlimen malah ada yang bergelar Menteri Besar dan exco kerajaan negeri . Alhamdulillah , ianya satu penghormatan dan kepercayaan rakyat kepada PAS . Namun berwaspadalah , agar lifestyle kalian masih kekal utuh dalam frame seorang pemimpin yang beriman , bertaqwa , berakhlak dan sederhana .

5. Usah terpedaya dan terpengaruh dengan cara hidup orang lain apatah lagi musuh . Sekalipun kalian memang layak dan memiliki kekayaan melalui cara yang benar dan halal , namun ambil lah hukum wara' atau zuhud dalam kepimpinan dan penampilan kalian . Usah bermewah dengan harta yang dimiliki tetapi tidaklah sampai kelihatan selekeh , lusuh dan tidak ceria . Sederhanalah dalam segalanya .

6. Wara' bukan bermaksud berjalan tunduk tanpa mendongak wajah dan zuhud pula bukan bermakna selekeh tanpa set pakaian yang baru dan kemas . Tetapi wara' dengan maksud tidak berlebih - lebih menggunakan nikmat kekayaan halal yang kita miliki sementara zuhud pula ialah menggunakan nikmat kekayaan yang dimiliki tanpa hati terpengaruh dan terpaut padanya.

7. Gerakan Islam seperti PAS selayaknya mendokong feqh wasatiah [ kesederhanaan ] ini dalam usaha mendapatkan tempat di sisi Allah swt dan menarik sokongan rakyat kepada perjuangan suci yang didokong . Rata -rata manusia tidak senang dan muak dengan manusia yang berlebih - lebihan dalam penampilan gaya hidup serta menunjuk kaya dan mewah mereka.

8. Feqh wasatiah bukan hanya dipakai dalam aliran pemikiran dan prinsip hidup tetapi juga dalam penampilan , cara dan gaya hidup [ lifestyle ] . Janganlah setahun dua jadi wakil rakyat , perubahan ketara dan mendadak berlaku dalam hidupnya seperti membina rumah besar , memiliki kenderaan baru dan mahal .

9. Bukanlah salah memiliki rumah luas dan kenderaan yang baik , tetapi bersederhanalah . Jika tidak , pemimpin PAS akan kehilangan haibah [ kehebatan ] dan quwwah [ kredebiliti ]. Sifat dan amalan sederhana mendekatkan pemimpin PAS dengan rakyat marhain. Mudahnya amalan bersederhana ini ialah mengambil sesuatu seperlunya . Jika ia perlukan rumah 5 bilik dengan jumlah keluarganya yang ramai maka milikilah , ia menepati keperluan . Demikianlah kenderaan , jika perlukan kenderaan yang baik kerana keperluannya berjalan jauh saban hari mengambil undangan amal islami yang diperjuangkan , maka ambillah justeru ia menepati keperluan . Apa yang tidak disenangi ialah berlebih - lebihan dari had keperluan dan bermewah - mewah .

10. Kita tidak mahu menjadi pemimpin parti yang petah mengungkap serta meriwayat contoh zuhud dan wara'nya Tuan Guru Hj Nik Abd Aziz , Tuan Guru Hj Abd Hadi dan Ust Azizan Razak , walau mereka dipuncak kuasa tetapi tetap :

* tinggal di kediaman asal yang serba sederhana ,
* nilai pakaian mereka seperti rakyat awam ,
* mereka mengamalkan jimat cermat dalam kehidupan sehariannya ,
* keraian mereka tidak mewah
* elaun mereka dikembalikan kekantung pembendaharaan negeri

tetapi malang , jika kita sendiri gagal untuk mencontohinya .

No comments:

Post a Comment